Januari 03, 2011

Transfer Sampah Menjadi Bensin

Banyak orang sering mengeluh tentang sampah yang akhir-akhir ini makin menumpuk dan berserakan di mana-mana. ini menyebabkan semua orang resah dengan bau yang tidak enak yang di timbulkan dari sampah itu. sebenarnya ini sendiri ulah dari manusia itu sendiri yang terlalu banyak menggunakan barang-barang yang merupakan barang yang susuah di daur ulang seperti kresek dan lainnya. lalu mereka pula membuang sampah itu tidak pada tempatnya dan sudah tidak sayang pada alam. maka akibatnya mereka mendapatkan sendiri imbasnya.



Namun, tahukah anda di balik sampah yang menurut seua orang itu merupakan barang yang sudah tidak layak pakai bisa memiliki banyak manfaat. sebagai contohnya kali ini ada teknologi yang bisa membuat sampah menjadi bahan bakar seperti bensin? ini merupakan terobosan baru di bidang teknologi. ini juga menjadi sebuah solusi yang memecahkan masalah kita dengan semakin mahal dan langkanya minyak bumi.

Sebuah perusahaan pengumpul sampah bernama Waste Management menemukan solusi untuk menjadikan sampah-sampah menjadi bahan bakar bensin. perusahaan ini bekerja sama dengan sebuah perusahaan Terabon yang merupakan perusahaan pengubah bahan-bahan organik menjadi bensin dengan oktan tinggi menggunakan  mikroorganisme alami dan proses kimia yang sudah teruji efektif.


 
James McMillan, seorang manager biochemical process R&D group di National Renewable Energy Laboratory in Golden, CO, menyatakan kerjasama yang di jalin oleh masing-masing perusahaan ini akan memudahkan produksi jutaan galon bahan bakar dengan memanfaatkan tehnologi biofuels.







Kebanyakan perusahaan biofuels menggunakan 2 cara pemrosesan:

1. Mereka menggunakan enzim untuk mengubah biomassa menjadi gula sederhana (glukose atau dextrose, fruktose dan galaktose) kemudian menggunakan mikroorganisme untuk mengubahnya menjadi bahan bakar.
2. Ada lagi perusahaan yang menggunakan termperatur tinggi untuk memecah biomassa menjadi karbon monooksida (CO) dan hidrogen kemudian menggunakan proses kimia untuk mendapatkan bahan bakar yang diinginkan.

Namun, perusahaan Terrabon menggabungkan kedua cara pemrosesan tadi. Mereka  memiliki mikroorganisme untuk mengubah biomassa menjadi asam karboksilat lalu kemudian dapat diubah menjadi bahan bakar dengan menggunakan proses kimia.
toknologi seperti ini lah yang seharusnya ada di indonesia. apalagi di Indonesia sedang krisis-krisisnya bahan bakar  bersubsidi yang juga hal tersebut sangat merugikan rakyat kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar